Pembangunan Jalan Nanga Semangut-Kelibang-Segitak, Menelan Anggaran Rp24 Miliar, Ditemukan Indikasi Penyimpangan

Bidiksatunusantara.com, Bunut Hulu, Kapuas Hulu, Kalimantan Barat – Sabtu, 28 Desember 2024 – Pembangunan jalan Nanga Semangut-Kelibang-Segitak, yang memakan anggaran sebesar Rp24 miliar, kini tengah disorot publik. Dari pantauan awak media di lapangan, pekerjaan jalan yang membentang sepanjang 11 kilometer ini ternyata meninggalkan banyak pertanyaan terkait kualitas dan material yang digunakan.

Indikasi penyimpangan mulai muncul, di antaranya adalah ketebalan lapisan aspal yang terlalu tipis dan penggunaan material yang mencurigakan. Aspal yang seharusnya memiliki ketebalan tertentu ternyata tampak tidak sesuai standar, dengan beberapa bagian terlihat sangat tipis, yang dapat menyebabkan kerusakan pada jalan dalam waktu singkat.

Selain itu, ditemukan pula bahwa material yang digunakan dalam pembangunan jalan sebagian besar berasal dari sungai, yang diduga tidak memiliki izin resmi pengolahan dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). Penggunaan material tanpa izin ini berpotensi menyalahi peraturan yang ada dan mengancam kelestarian lingkungan.

Menanggapi temuan ini, masyarakat setempat pun mulai mempertanyakan kualitas pekerjaan yang diduga tidak sesuai dengan perencanaan awal. Salah seorang warga yang enggan disebutkan namanya mengatakan, “Jalan ini terkesan asal jadi, aspalnya tipis dan materialnya tidak jelas asal-usulnya. Kami khawatir jalan ini akan cepat rusak.”

Pemerintah Kabupaten Kapuas Hulu diharapkan untuk segera melakukan audit terhadap proyek pembangunan jalan ini, guna memastikan apakah pekerjaan tersebut sesuai dengan standar yang telah ditetapkan, termasuk ketebalan aspal dan keabsahan material yang digunakan. Pemerintah juga diminta untuk memverifikasi izin pengambilan material dari sungai yang diduga belum terdaftar secara resmi.

Baca Juga : Sintang Darurat Narkoba: BNNK Sintang Lakukan Langkah Intensif PencegahanPerbesar

Dalam perkembangan terpisah, LSM Gabungan Laskar Anti Korupsi (Galaksi) mengungkapkan niatnya untuk melaporkan temuan tersebut ke Kejaksaan Tinggi (Kejati) Kalimantan Barat. Pihak LSM ini menyatakan akan melakukan penelusuran lebih lanjut terkait dugaan ketidakberesan pada proyek ini, khususnya terkait ketebalan aspal dan penggunaan material yang diduga tidak sah.

Ketua LSM Galaksi, ketika dikonfirmasi, mengatakan, “Kami akan segera melakukan serangkaian tindakan hukum terhadap temuan ini. Kami mendorong Kejati Kalbar untuk melakukan penyelidikan secara mendalam terhadap kualitas dan kelayakan proyek jalan ini.”

Pembangunan jalan yang menelan dana besar seharusnya memberikan manfaat jangka panjang bagi masyarakat. Oleh karena itu, diharapkan proyek ini dapat segera diaudit secara transparan untuk memastikan kualitas dan keberlanjutannya, serta mencegah potensi kerugian negara.

Red